Monday, April 14, 2008

"Perempuan Suci (The Holy Women)"


sangat berbaloi saya menghabiskan jam menonton dan jam tidur untuk membaca novel "Perempuan Suci (The Holy Women). Walaupun saya dah jadul karena novel ini dah dari thn 2006,dan sedikit menyesal kenapa tidak beli dari dulu karena saya sering melihatnya di gramedia tapi baru kemarin tergerak untuk membelinya.

Sy membaca dari jam 5 sore sampai 3 pagi tanpa henti (hy jedah ke toilet saja) dan begitu menikmati seluruh isi cerita tanpa melewatkan satu lembar pun. Di kantor pun dah terkantuk-kantuk karena kurang tidur.

Ceritanya begitu menyentuh yang diambil dari kisah nyata kehidupan wanita di Pakistan. Seorang wanita harus dikorbankan menikah dengan Kitab Suci (Al Quran) demi menjaga kehormatan keluarga. Karena anak lelaki satu-satunya di keluarga kaya raya tersebut meninggal menurut adat istiadat anak perempuan yang paling besar harus mengambil peran sang adik dengan memberikan hidupnya sepenuhnya kepada Al Quran dengan menikahinya.

Setelah membaca ritual menikah dengan ayat suci ini saya jadi teringat dengan novel True Story (kesaksian) dari seorang Esther Gulshan,Pakistan, yang akan dikawinkan ayahnya dengan Kita Suci karena dia tidak mungkin menikah karena kakinya cacat dan hanya bisa duduk di kursi roda sepanjang hidupnya. Bedanya Esther ingin menikah dengan Al Quran karena keinginannya sendiri dan yang di novel ini adalah harus menikah dengan Al Quran karena keinginan ayahnya.

Perempuan Suci agak mirip dengan biarawati untuk kristen. Bila sudah ditahbiskan menjadi Perempuan Suci/Biarawati seumur hidupnya akan mengabdikan diri untuk melayani Tuhan dan jauh dari keduniawian dan tidak akan menikah. Bedanya status Perempuan Suci ala pakistan, bisa berubah apabila orangtua (org yg bertanggungjawab kepadanya) menarik balik gelaran itu dan membiarkannya untuk menikah. Sementara biarawati sama sekali seumur hidup tidak boleh dan tidak akan pernah menikah dengan seseorang.

Dibeberapa bagian novel saya tidak kuasa untuk tidak menangis dengan pergolakan bathin dari seorang wanita yang sudah mencintai seorang manusia dan beria-ria ingin menikahinya tapi harus merelakan dirinya menjadi "biarawati" demi memenuhi keegoan ayahnya. dan yang paling menyedihkan kedua orangtua dan adiknya mengkhianatinya dengan menikahkan pria yang dicintainya menikah dengan adiknya sendiri. Dengan pernikahan adiknya ini tentu saja hatinya makin hancur karena akan makin sering bertemu dengan pria tersebut. Walaupun dia sudah diangkat sumpah menjadi perempuan suci tp hatinya tidak sepenuhnya rela untuk menyandang status itu. Dan pada akhirnya ayahnya yang memaksanya utk menjadi PS meminta maaf dan merelakannya untuk menikah dengan siapapun juga yang dia cintainya.

Walaupun jaman sudah terlalu modern tapi kenyataannya diluaran sana masih banyak adat istiadat yang "membunuh" anak sendiri demi status di lingkungannya.