Tuesday, October 30, 2007


Cerita tentang teman

Setiap kali berkomunikasi dengan teman-teman lama, selalu ditanya "Mau ngundang nih?"

Itu sih dah lumrah karena dari kumpulan teman, tinggal beberapa orang lagi yang belum menikah termasuk saya, di usia yang kata orang sudah waktunya untuk menikah. Tiap tahun saya tinggal menghitung jumlah keponakan yang selalu bertambah (anak dari teman2).

Salah seorang dari sahabat saya (C) sudah menikah dan memiliki satu orang anak laki-laki yang ganteng. C menikah dengan pria satu suku tetapi tinggal dan bekerja di Timika (Papua). Mereka di perkenalkan oleh saudaranya, dan bertemu pertama kalinya dihari menjelang pernikahan saja. Setelah menikah, C di boyong suaminya ke Timika.

Jadi teringat dengan olok-olok sewaktu masih SMA, kalau salah seorang dari kami suatu saat akan tinggal di Irian dengan orang-orang yang berkoteka. Dan ternyata kejadian juga setelah 8 thn kemudian. Kami menganggapnya penurunan, bayangkan dari kota sebesar Medan harus pindah ke dusun atau tepatnya hutan di papua sana.

Ya sudah lah, mungkin itu jodohnya...

Sampai hari Sabtu kemarin, C kirim sms kalau mau datang ke kota tpt ku tinggal. Saya tidak bertanya untuk apa, karena saya tahu kakaknya ada yang tinggal disini. Jadi saya kira dia datang hanya untuk mengunjungi kakaknya. Saya datang kerumahnya jam 6.30 pagi di hari Minggu, karena dia bilang akan langsung pulang hari Minggu jam 3 sore.

Dan semua bayangkan ku tentang pernikahannya sangat berbeda sekali. Selama ini C tidak pernah mengeluh tentang rumah tangganya. Dan ternyata selama 4 tahun menikah, dia telah menjadi korban KDRT oleh suaminya.

Setelah mendengar ceritanya, saya mendukung dia karena telah meninggalkan suaminya di Timika sana dan membawa anaknya untuk dititip ke keluarganya sampai dia benar-benar mapan untuk bisa mengasuh anaknya. Sekarang dia lagi test terakhir untuk suatu jabatan di instansi pemerintah.

Setelah mendengar pengalamannya, saya tidak lah menjadi trauma dengan pernikahan. Karena pacaran lama atau tidak, bukanlah ukuran dalam kelangsungan rumah tangga. Orang yang berpacaran berpuluh tahun juga tidak luput dari kehancuran rumah tangga.

Yang jelas, harus saling mendoakan untuk pasangan supaya bisa bertahan sebuah keluarga.

No comments: