Wednesday, March 19, 2008


Cabut gigi

Ada banyak orang yang takut atau selalu menunda ke dokter gigi termasuk saya. Sudah lama sekali saya selalu gagal cabut gigi. Pernah suatu ketika sudah antri lama dan sudah duduk di kursi pesakitan dan pulang sebelum gigi dicabut. Si dokter gigi menanyakan apakah saya sudah siap dan saya melirik ke peralatan si dokter tersebut membuat nyaliku ciut. Saya permisi keluar dan bilang dicabut besok saja. Sejak hari itu saya selalu berencana ke dokter gigi tapi tidak pernah terjadi.

Sampai minggu kemarin, gigiku sakit yang membuat kepala sebelah juga sakit. Dan aku harus tergantung ponstan untuk meredakannya. Dan sialnya, sangat sakit makan yang manis-manis padahal abang ipar bawa oleh-oleh dari Jakarta semuanya yang manis-manis. Saya hanya bisa makan sedikit dan sehabis makan langsung gosok gigi kalau tidak pasti nyut-nyut.

Kantor telah menunjuk rumah sakit tempat para karyawan berobat dan kita tidak perlu membayar sepeserpun. Tapi saya sering mendengar terjadi malpraktek di rumahsakit tersebut. Sudah 7 tahun saya bekerja belum pernah sekalipun berobat ke rumah sakit tersebut karena rawannya penanganan. Tetanggaku merekomendasikan dokter gigi dan katanya ini dokter yang terbagus di batam. Dan si dokter ini tinggal di blok sebelah. Soal dokter saya tidak mau sembarangan, walaupun itu harus mengeluarkan uang asal terjamin. Biaya pencabutan 250ribu rupiah/satu gigi.

Sebelum dicabut di bius dulu dan hanya beberapa menit saja sudah berhasil dicabut. Dan sama sekali tidak terasa sakit pasca pencabutan. Besok paginya saya sudah bisa makan sepuasnya. Dokter juga memberi MC untuk satu hari, walaupun gigi saya sudah tidak apa-apa lagi saya tetap memakai surat dokter tersebut, lumayan tidur-tiduran dirumah seharian.

Terima kasih dokter……..

No comments: